Ringkasan Buku 'Nyaman Tanpa Beban' Karya Kim Suhyun

Sekilas Info..

    'Nyaman Tanpa Beban' adalah buku tentang pengembangan diri karya penulis asal Korea Kim Suhyun yang berjumlah 279 halaman. Gaya penulisan buku ini seperti seseorang yang sedang bercerita, seperti podcast. Selain itu juga disertai ilustrasi gambar yang menarik dan kekinian.

          

1•

Dengan Kuat dan Tidak Goyah: Menjaga harga diri

Tidakkah kita banyak menyia-nyiakan waktu dan perasaan untuk membuktikan kebahagiaan? Dibandingkan terlihat baik di mata orang lain, bukankah hal-hal yang baik untuk aku dan perasaanku itu lebih penting?

Tidak apa tidak terlihat baik di mata orang lain. Dibandingkan viewers, dirimu lebih berharga.

Nilai seseorang ditentukan tergantung pada apa yang mereka anggap penting.


Saat kamu bepergian, saat kamu menjalin hubungan, dan saat kamu menjalani hidup, cara setiap orang mencapai kebahagiannya masing-masing itu berbeda. 

Karena itu, yang terpenting adalah mencari hidup yang cocok untukmu melalui pengalaman. Jangan mencari tahu impian dan kebahagiaan orang lain, tapi ketahuilah impian dan kebahagiaanmu sendiri. 


Hal terbaik di dunia ini adalah mengetahui jalan untuk menjadi diri sendiri 

-Michel de Montaigne


Dengarkan saja kata-kata yang dari orang yang mencintai kita, bukan kata-kata yang dapat melukai kita. Itu adalah balasan kita untuk kasih sayang mereka.



Tentu saja ada orang-orang yang mampu melakukan semua hal sulit, tapi aku tidak salah karena tidak mampu melakukannya.

Karena ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan meski kita mengetahuinya.


Nasihat hanyalah pendapat, dan tidak selalu benar. Kita membutuhkan keraguan dan pembuktian yang masuk akal.

Kamu tidak perlu memberikan posisi juri pada seseorang yang tidak memiliki wewenang atas kehidupanmu.


Keluarga, teman, dan pasangan bukan sesuatu yang berharga karena mereka unik. Mereka menjadi berharga karena kita memberikan hari kita. Seperti itulah kita harus menghargai diri sendiri dan apa yang kita miliki. Dengan begitu, harga diri kita mulai terbangun. 

Hiduplah sebagai dirimu seutuhnya. Hidup kita tetap berharga. 


Setiap orang pasti pernah merasa rendah diri, tidak berdaya, dan tidak berarti. Orang dengan harga diri yang sehat bukan mereka yang tidak berpikiran negatif, tapi mereka yang tidak berdiam diri lama di dalam pikiran negatif itu.



2•

Santai Saja, Jangan Memaksakan Diri: Hidup sebagai diriku sendiri




Masalahnya bukan ada pada kepribadiannya, tapi bagaimana orang tersebut menunjukkan kepribadiannya.


Aku ingin mengubah sifatku, tapi aku tidak mengubah apapun dengan menyalahkan diriku sendiri. Jika kita berusaha mengubah sifat yang tidak bisa atau tidak perlu diubah, itu hanya akan membuat diri sendiri kelelahan.

Yang perlu kita lakukan adalah perubahan dalam kebiasaan dan cara mengekspresikan perasaan kita, dengan lebih berhati-hati dan memerhatikan perilaku kita.


Perubahan harus dimulai karena kasih sayang terhadap kehidupan, bukan karena rasa malu terhadap diri sendiri.


Kegembiraan dan rasa keingintahuan yang seharusnya dia nikmati, ditukar dengan rasa malu dan takut akan kegagalan.

Kesalahpahaman bahwa kamu harus sempurna agar bisa dicintai akan mengikatmu dan membuatmu terus menebak pikiran orang lain.

Tidak ada manusia yang sempurna, karena itu kita harus punya keberanian untuk menerima kekecewaan dari orang lain.


Penelitian menyatakan bahwa orang-orang yang menjaga energinya dapat berkontribusi lebih banyak untuk orang lain dan dunia.

Jika kamu ingin menjadi kekuatan untuk orang yang kamu sayangi, syarat terpenting adalah hidupmu tidak boleh berantakan.


Perfeksionisme dalam sebuah hubungan hanya akan menciptakan ekspektasi dan tekanan pada pasangan, dan membuat kita lebih rentan dengan kekecewaan.



Kamu mungkin tidak menghasilkan sesuatu yang hebat atau kamu terlihat hanya diam saja, tapi semua hal sulit dan hal-hal yang membuatmu terbebani sudah menjadi bukti bahwa kamu sudah bertahan hidup semampumu.


Setiap momen yang telah berlalu adalah pencapaian terbaikmu. Kamu sudah berusaha keras untuk hidup. Kamu sudah bertahan hidup dengan baik. 

Terimakasih atas kerja kerasmu.




3•

Tidak Gugup dan dengan Sopan: Bersama orang asing


Bersikaplah sopan pada semua orang, tapi jangan merasa terintimidasi.


Memberi sesuatu tidak menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam hidup.

Yang kita butuhkan bukanlah kewaspadaan yang berlebihan atau kebaikan yang tidak masik akal.

Buatlah mereka yang bertemu denganmu merasa beruntung. Tapi, hanya untuk mereka yang pantas mendapatkannya.


Pemikiran bahwa kamu dapat membaca pikiran dan perasaan orang lain adalah ilusi, atau pemikiranmu sendiri.

Saat kamu mendengar suara dari pikiranmu, kamu tinggal berkata, 'terserah, bodo amat'.



Lebih baik mencegah agar tidak tersakiti daripada menyembuhkan hati yang telah tersakiti.


Tidak semua hubungan bisa disudahi hanya karena konflik dan kekecewaan, seperti halnya dokter tidak boleh meresepkan obat berdosis tinggi pada pasien dengan luka kecil, atau seperti kita yang tidak mungkin membeli perabot baru hanya karena perabot lama kita sedikit tergores.


Saat menjauh, jangan mengakhiri hubungan itu dan tunggulah, pada akhirnya hubungan itu akan membaik lagi. 


Terkadang, sebuah hubungan akan terpisah secara alami, tapi jika kamu menunggu beberapa saat tanpa mengakhiri hubungan itu, mungkin akan tiba saat kamu merasa bersyukur karena hubungan itu tidak berakhir. Karena itu, berikanlah sedikit waktu dan amati perubahan yang ada dalam hubungan itu. 

Jawaban yang kamu inginkan mungkin tidak langsing keluar, tapi lebih baik mempertahankan hubungan yang memang masih bisa kamu pertahankan.


Perasaan orang lain, sikap orang lain, dan kepribadian orang lain bukanlah nilai dari dirimu seutuhnya.


Meski terlambat, permintaan maaf adalah tindakan yang benar. Rasanya seperfi luka kecil yang tertinggal di suatu tempat akhirnya disembuhkan.


Ambil pelajaran dari situasi dan tidak seharusnya kita membiarkan masa lalu merusak masa kini. 

Kamu tidak harus memaafkan. Tapi, ambillah kebebasan untukmu sendiri.


Jangan hidup di dalam luka yang dibuat oleh orang lain.




4•

Dengan Berani, Jangan Takut: Hidup dengan percaya diri


Setiap orang terlahir dengan benih, tanpa memaksanya untuk menjadi bunga tertentu, mereka akan mekar dengan sendirinya jika diberikan air dan sinar matahari yang cukup.


Untuk menjadi orang yang selalu bahagia dan bijaksana, kalian harus sering berubah.

-Confucius


Kita bukan melihat sesuatu karena itu penting, tapi itu menjadi penting karena kita lihat.


Luka yang kalian miliki tidak akan sembuh dengan merenungkan ingatan masa lalu. Masa lalu bisa menjadi penjelasan untuk masa kini, tapi itu bukanlah solusi untuk masa depan.


Jika ada sesuatu yang aku benci, itu adalah penyesalan. Betapa melelahkan dan tidak menyenangkan rasanya menyalahkan diri sendiri atas sesuatu yang tidak bisa diulang kembali.


Berikanlah waktu untukmu memulai sesuatu. Hidup ini terlalu singkat untuk ragu-ragu, dan terlalu panjang untuk merasa gelisah.



5•

Lepaskanlah, Jangan di Tahan: Mengekspresikan perasaan dengan kata-kata


Hal yang lebih penting daripada menemukan orang yang bisa kita cintai adalah mencintai orang yang kita temukan.

Jangan jauh-jauh mencari cinta. Kita perlu berusaha untuk mencintai seseorang, bukan berusaha karena mencintai seseorang.




6•

Jangan Menjadi Dingin, Bersikaplah Ramah: Mempelajari cinta


Jika pada akhirnya akan berbaikan, jika sisi baik pasangan lebih banyak dari sisi buruknya, dan jika apapun yang terjadi kita akan tetap mencintainya, daripada menghindari konflik atau penindasan emosi secara sepihak, kita membutuhkan seni berbaikan agar tidak terlalu melukai mereka. Lebih baik kita berbicara dengan menunjukkan bahwa pasangan kita lebih berharga daripada pertengkaran sepele itu.

"Datanglah padaku."


Jika ada satu sisi yang selalu menang secara sepihak, itu adalah bukti bahwa hubungan itu sakit


Kegagalan menandakan awal yang baru, dan menyerah bukanlah tentang memeriksa sampai di mana batasanmu, tapi tentang memastikan kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam hidup.


Karena itu, janganlah berputus asa saat mengalami kegagalan. Siapa pun dapat gagal baik dalam mencapai tujuan, pekerjaan, hubungan, bahkan disetiap momen dalam kehidupan.

Kita harus belajar dari kegagalan.


Kita harus bisa bertoleransi dengan kegagalan sendiri, barulah kita bisa bertoleransi dengan kegagalan orang lain.






Happy reading:)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Buku: Start With Why, Karya Simon Sinek

Pembelajaran Penting dari Novel Arah Musim